Abstract
Dayah merupakan lembaga pendidikan Islam yang menurut sebagian kalangan merupakan pendidikan indigenious Indonesia. Meskipun lembaga ini dikategorikan sebagai lembaga pendidikan non formal, namun hingga saat ini masih eksis sebagai tempat satu-satunya pengkaderan ulama yang tafaqquh fid din. Jenis penelitian ini adalah kombinasi antara library research dan field research, dengan data lapangan sebagai data primernya. Metode pendekatan penelitian yang digunakan adalah filosofis dan explorasi. Adapun metode analisisnya adalah deskriptis analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pertama, “meulang” adalah kegiatan belajar secara mandiri oleh para santri di luar jam belajar yang telah ditentukan oleh lembaga. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memahami dan menyelesaikan problem-problem yang belum tuntas diselesaikan di ruang belajar, dengan cara bertukar pikiran sesama santri maupun sesama para ustad (tengku) di luar waktu belajar. Kedua, Kitab yang digunakan sebagai pelajaran dalam meulang adalah kitab-kitab utama dalam setiap kelas, sedangkan waktu yang digunakan adalah tiga waktu malam, pagi dan sore.
References
Abdul Mughits, Kritik Nalar Fiqh Pesantren, (Jakarta: Kencana, 2008)
Abdullah Zaini, Agama, Pendidikan, Islam dan Tanggung Jawab Sosial Pesantren, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008)
M Dian Nafi`, dkk, Praksis Pembelajaran Pesantren, (Yogyakarta: Yayasan Selasih, 2007)
Silberman, Mel, 2002, Active Learning, 101 Strategi Pembelajaran Aktif, Diterbitkan YAPPENDIS, Dicetak Bumimedia, Yogyakarta.
Syeikh Zarnuji, Ta’lim Mutaallimin, (Jakarta: Dar Hikmah, tt)
Wawancara dengan Tgk. Faisal (Pengurus/ guru dayah Blang Bladeh)
Wawancara dengan Tgk. Ibnu hajar (Pengurus/ guru dayah Malikussaleh)
Wawancara dengan Tgk. Suheri (Pengurus/ guru dayah Raudhatul Maarif)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Copyright (c) 2021 Array